Jumat, 26 Desember 2014

Sepakbola Gajah : Pemain Jadi Korbannya

Jangan Sakiti Pemain
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia berang terhadap kondisi persepakbolaan Indonesia mulai dari permasalahan sepakbola gajah dan terakhir kekalahan memalukan Indonesia pada piala AFF yang membuat Indonesia gagal masuk semfinal di piala AFF. PSSI sebagai organisasi tertinggi persepakbolaan Indonesia yang bertanggung jawab terhadap kondisi permasalahan yang terjadi seharusnya dapat menuntaskan permasalahan ini dengan baik, tapi pada kenyataannya Kondisi pemasalahan yang terjadi tak kunjung menuaikan solusi manis yang ada menuaikan kontroversi dan ketidak adilan, mau dibawa kemana persepakbolaan Indonesia ? masyarakat resah, kecewa, marah terhadap tindakan PSSI sampai ada pendapat masyarakat yang menginginkan BUBARKAN PSSI. Terlalu pendek jika kita menawarkan solusi utuk BUBARKAN PSSI, apa jadinya kondisi persepakbolaan Indonesia jika tidak ada PSSI ? apa mau buat PSSI tandingan ? sudahlah jangan menawarkan solusi yang membuat kondisi sepakbola Indonesia hancur kembali cukup masa lalu dualisme menjadi cermin untuk kedepannya.
Keinginan masyarakat Indonesia hanya menginginkan PSSI untuk membereskan carut marut permasalahan yang ada mulai dari kasus sepakbola gajah yang keadilannya dipertanyakan. ketika seluruh pemain pelaku sepakbola gajah dibinasakan nasibnya dengan diberhentikan sebagai pemai professional seumur hidup. Pemain merasa tidak diadili karena pada dasarnya pemain sebagai eksekutor dari strategi sepakbola gajah bagaikan kacung yang diberi tugas oleh majikannya mau ga mau ya harus mau. Perancang strategi sepakbola gajah lah yang harus dihukum berat bukan pemain. Jika kita berkaca pada calciopoli yang dilakukan Juventus di liga italia hukuman yang diberikan federasi sepakbola italia terhadap team bukan terhadap pemain. Hal ini patut kita tiru agar pada kasus sepakbola gajah solusi untuk pemasalahannya tidak menghancurkan nasib pemain.
Ketika sepakbola gajah dilakukan karena beralasan tidak mau bertemu tim kuat di semifinal, hal ini sudah mencoreng sportifitas dan fair play. Ketika sportifitas dan fair play dilanggar apa nilainya sepakbola bagi mereka ? apa sepakbola hanya sekedar permainan judi yang bisa diatur dengan semaunya ? sudahlah tinggalkan sepakbola gajah mau sampai kapan sepakbola indonesia terpuruk ? apa kata FIFA,AFC dan  AFF jika sepakbola Indonesia diselimuti masalah terus ? semoga saja dengan akan diadakan kongres PSSI akan menjadi titik awal pemecahan permasalahan sepakbola indonesia dan menjadi titik awal kebangkitan sepakbola Indonesia. Bravo !


SEPAKBOLA INDONESIA : Kesiapan Tim, Modal yang Berbicara

Kesiapan Tim, Modal Yang Berbicara
Liga indonesia sebentar lagi akan memasuki babak baru. Setiap tim yang akan berlaga di Indonesia super league berlomba lomba mempersiapkan skuad team dengan materi pemain dan pelatih yang terbaik. Modal besar menjadi acuan dalam belanja pemain, tentunya tim yang memiliki kekuatan modal yang besar dapat merancang skuad tim dengan komposisi terbaik. Lantas bagaimana dengan tim yang tidak memiliki modal yang besar? gajih musim kmarin saja masih ditunggak ! inilah era modern persepakbolaan yang mendikotomikan antara modal yang kuat dengan yang lemah. Bagi tim yang kekurangan modal, untuk mengarungi liga dituntut untutk sepintar mungkin merayu para investor swasta atau iklan yang dapat membiayai kebutuhan tim selama liga berlangsung. lantas tim yang memiliki modal yang lemah akan dapat bersaing dalam memperebutkan juara ? kemungkinan kecil harapan tim yang memiliki modal akan merasakan juara, karena di tengah perjalanan liga berlangsung ketika  tim mengalami krisis finansial akan mempengaruhi kondisi keseimbangan tim yang akibatnya terhadap performa tim yang akan semakin menurun. Jika kita berkaca pada musim lalu kita lihat performa tim PSM dan Persijap kedua tim tersebut mengalami krisis finansial dengan banyaknya gaji pemain yang ditunggak dan terbukti secara prestasi kedua tim tersebut berada di papan bawah dan tidak masuk ke babak delapan besar.
Pergelaran liga di Indonesia akan ditambah dengan akan diselenggarakan kembali piala Indonesia hal ini akan menuntut setiap tim harus mempersiapkan biaya operasioanl dan akomodasi tim yang jumlahnya lebih besar dari pengeluaran musim lalu, ditambah dari segi pemetaan geografis, dominasi tim tidak hanya berada di pulau jawa dan sumatera tetapi hampir di semua pulau yang ada di Indonesia. Jarak dari pulau ke pulau yang cukup jauh akan menguras kocek setiap tim. tentunya perlu estimasi biaya yang akan di keluarkan dalam mengarungi dua kompetisi tersebut.
kebijaksanaan dalam belanja pemain menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir pengeluaran yang besar. Dalam bursa belanja Pemain harus disesuaikan dengan kondisi modal yang dimiliki, jika kita berkaca terhadap tim persebaya yang diawal musim kmarin begitu jor joran dalam belanja pemain dengan nilai transfer yang tidak sedikit dan bandrol pemain yang cukup mahal, tapi pada akhirnya empat bulan seblum akhir kompetisi berakhir tim persebaya menunggak gaji para pemainnya. hal ini dapat menjadi acuan setiap tim untuk merancang dan memperkirakan keseimbanngan antara finansial dengan kebutuhan tim untuk mengarungi kompetisi .


Kamis, 04 Desember 2014

ERGOSISTEMA

ERGOSISTEMA
Tingkat biologis tubuh manusia tersusun dari bagian terkecil yaitu sel sampai bagian terbesar  Sistema. Pencarian solusi untuk meningkatkan kebugaran jasmani ataupun performa saat berolahraga, ilmu fisiologi olahraga menjadi landasan solusinya karena dalam permasalahan kebugaran jasmani dan performa tentunya akan berhubungan dengan fisiologis tubuh manusia. oleh karena itu, analisis dalam sudut pandang fisisologis dapat memecahkan permasalahan mengenai kebugaran jasmani dan performa saat berolahraga. Pada ilmu fisiologi satu kesatuan proses biologis tubuh manusia terjadi karena adanya satu kerja sama antar Sistema begitupun pada saat berolahraga ada satu kesatuan kerja Sistema yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan performa saat berolahraga. Satu kesatuan kerja fisiologis saat berolahraga mempunyai komponen dasar yang dibagi kedalam tiga bagian, yaitu :
A.    Ergosistema I
Ergosistema I merupakan Ergosistema primer yang berperan sebagai pelakasana, Ergosistema I terdiri dari beberapa Sistema diantaranya :
·         Sistema otot
·         Sistema tulang
·         Sistema saraf 
FUNGSI DASAR DAN KUALITAS
ANATOMIS
FUNGSI DASAR
KUALITAS
Sistema Otot
Kontraksi otot
Kekuatan dan daya tahan otot
Sistema Tulang
Pergerakan
Flexibilitas
Sistema Saraf
Penghantar rangsangan
Kordinasi fungsi otot

Ergosistema I yang berperan sebagai  pelakasana mempunyai peran penting dalam pelakasanaan olahraga. sistema tulang sebagai penyokong otot, membentuk tubuh dan bergerak. Sistema otot sebagai Sistema yg membentuk bagian tubuh, penyimpanan glikogen sebagai bahan bakar energy dan kunci utama panjang dan tidaknya durasi saat berolahraga tergantung kekuatan dan kemampuan otot yang di fungsikan. Sistema saraf berperan dalam mengkordinasikan informasi untuk melakukan suatu gerakan dan dapat berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi saat berolahraga. Ergosistema I dari semua fungsi masing masing Sistema saling mempengaruhi satu sama lain untuk menghasilkan satu kerja fisiologis dari masing masing Sistema seperti kontraksi otot, pergerakan, penghantar informasi rangsangan
B.     Ergosistema II
Ergosistema II merupakan Ergosistema sekunder yang berperan sebagai pendukung. Ergosistema II terdiri dari :
·         Sistema respirasi
·         Sistema kardiovaskuler
·         Sistema hemo-hidro-limfatik
FUNGSI DASAR DAN KUALITAS
ANATOMIS
FUNGSI DASAR
KUALITAS
Sistema Respirasai
Pertukaran gas O2 dan CO2

Sistema Kardiovaskuler
Sirkulasi
Daya tahan umum
Sistema hemo-hidro-limfatik
Transportasi : O2, CO2, nutrisi, zat sampah, panas.


Ergosistema II atau Ergosistema sekunder berperan sebagai ergositema pendukung Ergosistema I. kenapa disebut Ergosistema pendukung karena pada dasarnya ketika melakukan aktifitas olahraga proses berlangsungnya Ergosistema I harus didukung oleh kemampuan Ergosistema II. Pada saat Ergosistema I melakukan fungsinya, ergosisteam II melalui Sistema respirasi, kardiovaskuler dan hemo-hidro-limfatik menyokong berlangsungnya kerja Ergosistema I melalui mekanisme fisiologis yang sesuai dengan fungsi dasarnya. Sistema respirasi mempunyai fungsi dasar untuk pertukaran gas O2 dan CO2, pertukaran gas yang dilakukan oleh Sistema respirasi berguna untuk membantu kerja otot karena dalam proses kerjanya sitema otot butuh O2 yang berasal dari Sistema respirasi untuk proses metabolisme di dalam sel-sel otot agar menghasilkan energi. Sitema kardiovaskuler merupakan Sistema yang membantu kinerja dari Sistema respirasi karena ketika pertukaran gas yang dilakukan oleh Sistema respirasi gas O2 yang akan dikirim menuju otot akan diangkut terlebih dahulu oleh Sistema kardiovaskuler melalui arteri pulmonalis yang kemudian akan disebarkan keeluruh tubuh salah satunya menuju otot. fungsi O2 dalam otot untuk proses metabolisme di dalam sel otot agar menghasilkan energy yang akan dipakai untuk olahraga dan aktifitsa lainnya.ketika proses metabolisme dalam sel otot yang melibatkan O2 maka hasil akhirnya akan menghasilkan zat sampah CO2. Gasa sampah CO2 akan di keluarkan ke udara bebas yang pada awal proses pengeluarannya akan diangkut terlebih dahulu oleh pembuluh darah vena yang akan dikirim menuju jantung dan dari jantung akan dikirim ke paru-paru melalui pembuluh darah vena pulmonalis yang pada akhirnya akan dikeluarkan oleh Sistema respirasi melalui hidung saat mengeluarkan nafas. Peran dari Sistema hemo-hidro-limfatik  adalah sebagai transportasi gas, nutrisi, zat sampah, dan panas dalam darah sebagai perantara transportasi  dari organ ke jantung dan ke dalam otot.      
C.     Ergosistema III
Ergosistema III merupakan ergosistea tersier yang berperan pada saat proses pemulihan setelah beraktifitas olahraga. Terdiri dari :
·         Sistema digestivus
·         Sistema termoregulasi
·         Sistema ekskresi
·         Sistema reproduksi


Dari ketiga bagian komponen dasar kerja anatomis dan fisiologis saat berolahraga mempunyai pembagian fungsi Ergosistema I dan II mempunyai fungsi untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik. Sedangkan Ergosistema III mempunyai fungsi dalam proses pemulihan setelah melakukan aktifitas olahraga atau aktifitas fisik lainnya . 

Rabu, 03 Desember 2014

faktor teknis bukan alasan utama kegagalan timnas.

Jangan salahkan pelatih

Tim nasional senior Indonesia menorehkan kessan buruk pada perhelatan piala AFF 2014, kegagalan tim Indonesia melenggang ke babak semifinal menghancurkan ekspetasi masyarakat Indonesia. Kerinduan masyarakat Indonesia terhadap gelar juara piala AFF harus tertunda kembali. Sebuah kekeliruan ketika komposisi pemain dihuni oleh para pemain berkualitas seperti boaz salosa, firman utina, imade, Gonzales dan evan dimas tidak dapat mendongkrak prestasi timnas di gelaran hajat sepakbola asia tenggara. Sangat disayangkan ketika kualitas penyelenggaraan liga yang baik tidak diseimbangi dengan prestasi timnas. Kegagalan di piala AFF 2014 membuat posisi sang arsitek asal Austria akan terdepak karena sesuai dengan perjanjian kontrak awal jika timnas tidak juara pila AFF maka otomatis Alfred riedl akan mundur. Pemecatan pelatih bukanlah solusi untuk membenahi kinerja tim nasional kedepannya, karena pada kenyataannya kunci utama dari kegagalan tim nasional di piala AFF adalah dari aspek persiapan. Minimnya persiapan tim nasional diawali dengan baru terkumpulnya pemain-pemain yang dipanggil pada satu minggu sebelum digelarnya piala AFF, hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi alfried riedl untuk menerapkan skema permainan yang akan diterapkan tim nasional. selain itu, perlunya adaptasi antar pemain untuk menciptakan satu keharmonisan perbedaan karakter permainan pemain. Dalam hal non teknis kegagalan tim nasional disebabkan oleh mundurnya jadwal penyelenggaraan ISL karena diselenggarakannya pemilu di Indonesia. Dengan mundurnya jadwal perhelatan ISL mengganggu terhadap persiapan tim nasional terbukti dengan mepetnya jarak wktu antara selesainya ISL dengan perhelatan piala AFF. Dalam kegagalan timnas di piala AFF jangan kambing hitamkan seorang pelatih karena pada dasarnya dalam sepakbola tidak hanya factor teknis yang menentukan prestasi tetapi factor non teknis juga dapat menentukan prestasi. Perlu pembenahan lebih lanjut dalam aspek teknis dan non teknis untuk membangun tim garuda agar dapat mengepakan sayapnya di dataran asia tenggara.     

Selasa, 25 November 2014

AFTA 2015
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992.  Akan terjadinya AFTA pada tahun 2015 terkait dengan adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura, Thailand, dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015. AFTA pada tahun 2015 akan membuka persaingan baru bagi masyarakat indonesia dalam segala hal yang menyangkut aspek ekonomi ( pedagang, wirausaha, industri, tenaga profesional, buruh dsb )  karena pada dasarnya AFTA bertujuan untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi. Persaingan yang terjadi tidak hanya bersaing dengan bangsa sendiri tetapi persaingan akan terjadi dengan bangsa sendiri dan bangsa asing yang berasal dari negara yang menyepakati AFTA. Efek AFTA 2015 dipastikan banyak tenaga kerja dari negara-negara ASEAN masuk ke Indonesia. Sedangkan Indonesia kebanyakan mengirim tenaga kerja keluar negeri bukan sebagai tenaga ahli, melainkan tenaga kerja seperti pembantu rumah tangga, sopir, dan pekerja kasar di pabrik-pabrik, perkebunan atau di rumah tangga. Sementara negara lain mengirim tenaga kerja yang terdidik dan terlatih sehingga dia bekerja pada posisi sebagai manajer atau tenaga ahli di Indonesia.

 Menyikapi AFTA, disini perlu adanya peran pemerintah untuk merumuskan kebijakan terkait AFTA agar masyarakat indonesia tetap mempunyai daya saing dengan sumber daya manusia asing. Tentunya jika daya saing masyarakat indonesia rendah dibanding dengan tenaga asing maka akan menjadi masalah besar bagi masyarakat indonesia, pada awalnya terciptanya AFTA bertujuan untuk meningkatkan ekonomi tetapi karena masyarakat indonesia daya saingnya rendah berujung pada meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan. Sesuai data BPS Agustus 2013, pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,25 persen, dan angkatan kerja di Indonesia saat itu mencapai 118,2 juta orang. Juga masih ada lebih dari 360 ribu orang sarjana yang menganggur, sangat mencengangkan dan memprihatinkan. Kalau sarjana saja sulit mencari kerja, bagaimana lulusan SMA, SMP dan SD? Terlebih menjelang diterapkannya AFTA 2015, ledakan pengangguran terdidik akan menjadi kenyataan. Menyikapi hal tersebut, perlunya adanya peningkatan daya kompetensi dan kompetitif masyarakat indonesia, untuk mencapai ke arah peningkatan daya kompetensi dan kompetitif perlu adanya bantuan dari elemen elemen tertentu seperti pemerintah, guru, dosen dan peserta didik. kompetensi, untuk menciptakan kompetensi masyarakat indonesia perlunya pembenahan dalam sistem pendidikan mulai dari penerapan kurikulum yang efektif, tenaga ahli pengajar yang kompeten dibidangnya dan kejelasan serta penegakan regulasi jalannya pendidikan. Sealain itu, perlunya peningkatan penetapan standarisasi murid yang akan masuk keperguruan tinggi negeri dan mewajibkan mahasiswa/i sudah mahir dalam berbahasa inggris. Untuk meningkatkan kompetensi tidak hanya di lingkungan formal saja tapi bisa dilakukan di lingkungan non formal seperti kursus, seminar pelatihan, dsb. hal ini untuk memicu potensi masyarakat yang kompeten agar dapat meningkatkan daya saing menghadapi AFTA. Kompetitif, meningkatnya daya saing harus diiringi dengan jiwa kompetitif, jiwa kompetitif sebagai instrumen pendukung dari kompetensi karena dalam persaingan jika hanya mengandalkan kompetensi tanpa didukung oleh jiwa kompetitif akan gampang tersingkir dalam menjalani persaingan. Jiwa kompettitif ini lahir berdasarkan pemikiran dan pengalaman individu karena pada dasarnya orang yang sukses adalah orang yang berani bangkit ketika dalam kondisi terpuruk. hal ini patut diterapkan kepada bangsa indonesia karena sesuai dengan motto dari presidan indonesia yaitu ‘revolusi mental’. Untuk itu dalam menghadapi AFTA 2015 perlunya kesadaran masyarakat indonesia mengenai daya saing yang akan terjadi agar masyarakat indonesia bisa lebih mempersiapkan untuk menghadapi AFTA 2015. Lebih unggul dibandingkan bangsa lain adalah harga mutlak bagi masyarakat indonesia dan jangan sampai ekonomi negara kita dijajah kembali oleh sumber daya asing.   

Jumat, 07 November 2014

Olahraga Sebagai Sarana Persatuan Masyarakat

Olahraga Sebagai Sarana Persatuan Masyarakat

Dalam lingkungan sosial setiap manusia yang di dalamnya mempunyai beberapa karakter yang berbeda. Perbedaan karakter dalam lingkungan sosial dapat diartikan positif karena dapat saling melengkapi antar satu sama lain tetapi ada sisi negatifnya karena bisa menjadi satu alasan timbulnya konflik sosial. Tentunya hal ini menjadi satu permasalahan ketika perbedaan menimbulkan konflik.  harus ada solusi dalam massalah ini agar dapat mempersatukan perbedaan yang ada. Olahraga menjadi salahsatu media pemersatu perbedaan, alasan mengapa olahraga dijadikan sebagai media pemersatu perbedaan karena berdasarkan realita yang terjadi, seperti studi kasus yang terjadi di kota Bandung ketika team sepakbola kebanggaan kota bandung yaitu persib bandung dalam kompetisi sepakbola tertinggi di indonesia ( indonesia super league ) berhasil masuk ke babak final, keberhasilan tim persib memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat kota bandung, kebanggaan yang dirasakan oleh masyarakat kota bandung membuat masyarakat kota bandung mengadakan nonton bareng final di layar TV, kegiatan nonton bareng ini diadakan hampir di seluruh lingkungan kota bandung mulai dari tiap lingkungan RW mengadakan kegiatan noton bareng, kegiatan nonton bareng ini tidak hanya dilaksanakan di lingkungan tiap RW tetapi di tempat tempat bekerja seperti pangkalan ojeg, ruko, pos polisi sampai di balai kota. Tidak hanya masyarakat biasa yang merasakan atmosfer kebanggaan  berhasilnya tim persib masuk final, gubernur jawa barat dan walikota bandung ikut merasakan uporia kebanggaan ini dibuktikan dengan keberanian walikota bandung bapak Ridwan Kamil pada saat menyaksikan persib di babak semifinal pada saat menonton dengan kondisi membuka pakaiannya. Kecintaan masyarakat kota Bandung terhadap team persib yang membuat seakan akan masyarakat kota bandung bersatu untuk mendukung tim persib. Rasa kecintaan masyarakat kota bandung terhadap persib merupakan satu warisan yang ditanamkan oleh sesepuh terdahulu yang lebih awal mencintai persib, alasan utamanya adalah mempunyai rasa kedaerahan yang berarti merasakan bahwa tim persib dijadikan sebagai simbolis kota bandung dalam sepakbola karena jika persib juara maka nama kota bandung akan ikut terangkat reputasinya. maka dari itu hanya rasa kedaerahan yang dimiliki masyarakat kota bandung menjadikan perbedaan sosial masyarakat kota bandung seakan hilang oleh kesaamaan rasa yang dirasakan satu sama lain. Sangat tepat jika kondisi seperti ini dijadikan sebagai momentum untuk mempersatukan perbedaan dalam lapisan masyarakat agar dapat berbaur satu sama lain demi satu kecintaan yang sama yaitu mendukung tim kebanggaan daerah kota bandung, terbukti selama jalannya kegiatan nonton bareng mulai dari rasa tegang, panik, kesal, marah dan senang terasa dirasakan bersama sama.  hal ini menunjukan bahwa ketika perbedaan sosial dapat di persatukan melalui media olahraga karena adanya  rasa kecintaan dan kebanggaan yang sama menjadikan satu alasan masyarakat kota bandung untuk bersama sama mendukung tim persib. Jadi, pada intinya persamaan rasa akan membangun kebersamaan dan persatuan antar masyarakat untuk mengesampingkan perbedaan yang ada. 

Selasa, 04 November 2014

Solusi Menjaga Kesehatan Ditengah Kesibukan Akademik dan Organisasi


Semua mahasiswa mempunyai kewajiban untuk menjalankan aktifitas akademik dengan lancar, ada sebagian mahasiswa juga yang mempunyai kewajiban menjalankan aktifitas akademik ditambah dengan menjalani aktifitas organisasi yang diikutinya. Ada satu fenomena yang sangat menarik untuk dipecahkan permasalahannya. yaitu, banyak mahasiswa yang mengeluh akan kesehatannya ketika mereka dituntut oleh beberapa tugas yang menyita waktu mereka untuk fokus terhadap penyelesaian tugas tugasnya sampai harus merampas waktu istirahatnya dengan mengerjakan tugas tersebut (begadang). pada akhirnya mereka mengeluh terhadap kondisi kesehatannya. Ada dua tingkatan ketika seseorang dikatakan sehat. pertama, seseorang secara fisik terlihat sehat akan tetapi ketika melakukan aktifitas berat kondisi kesehatannya mudah terganggu (sehat statis ). kedua, ada juga seseorang secara fisik terlihat sehat serta mampu melaksanakan tugas berat tanpa ada gangguan terhadap kesehatannya (sehat dinamis ). Untuk menanggapi permasalahan  di atas maka ada Kalimat kuncinya untuk memudahkan memahami solusi yang akan saya jelaskan yaitu, aktifitas yang berat harus didukung dengan tingkat kebugaran jasmani yang baik. Apa pengertian dari tingkat kebugaran jasmani yang baik ? tingkat derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakannya. Jadi, ketika  kondisi tubuh kita dituntut untuk melaksanakan tugas yang berat, perlunya kondisi tubuh kita yang mempunyai level pada sehat dinamis. Bagaimana caranya kondisi tubuh kita mencapai level sehat dinamis? Untuk mencapai kondisi tubuh ke level sehat diamis yaitu dengan aktifitas olahraga, dalam artian aktifitas olahraga dengan tingkat intensitasnya harus menyesuaikan dengan kondisi tubuh kita sebelum melakukan olahraga dan tidak terlalu berat. Caranya bagaimana untuk mengetahui intensitas olahraga yang menyesuaika dengan kondisi tubuh kita ? cara mudahnya dengan mengetahui denyut nadi kita sebelum melakukan aktfitas olahraga, dengan jumlah denyut nadi 60-80 denyut/menit maka diperbolehkan untuk melakukan olahraga tetapi ketika jumlah denyut nadi  >80 denyut/menit maka dianjurkan untuk beristirahat karena kondisi jantung ( sistem kardiovaskuler ) sedang abnormal, dikhawatirkan jika memaksakan untuk berolahraga akan mengakibatkan ganguan kesehatan seperti demam, pegal, menurunya antibodi dsb (terganggunya kondisi homeostatis) . jenis olahraga apa saja yang dapat kita lakukan ? jogging dengan jarak 2,4 km (2,4 km = 6 keliling joging di stadion upi pada lintasan dekat lapang sepakbola ), senam aerobik dan jalan kaki mengelilingi upi sebanyak dua kali. Terus bagaimana nih solusi agar aktifitas yang berat dapat menunjang produktifitas kerja mahasiswa ? pertama, jangan lupa solat wajib dan sunah karena ketika kita solat baik terhadap perkembangan fisiologis tubuh kita. Kedua, ketika bangun tidur coba cek denyut nadi kita, ketika jumlah denyut nadi kita 60-80 denyut/menit mengindikasikan bahwa tkondisi tubuh kita sedang istirahat berarti tubuh kita dalam kondisi sehat dan siap untuk beraktifitas tetapi ketika jumlah denyut nadi  <80 denyut/menit maka mengindikasikan bahwa kondisi tubuh kita sedang tidak sehat dianjurkan untuk tidak beraktifitas dengan berat. Ketiga, atur pola makan dianjurkan makanlah sebelum terasa lapar dan berhenti makan sebelum terasa kenyang, pada pola makan setiap kali kita makan dianjuran ¾ luas piring diisi oleh makanan mengandung karbohidrat ( nasi, kentang...dsb) dan ¼ luas piring diisi oleh makanan mengandung protein ( ikan,telur...). keempat, sempatkanlah olahraga minimal seminggu sekali. Kelima, atur waktu istirahat, ketika sudah merasa ngantuk maka tidurlah jangan dipaksakan untuk begadang, karena akan membahayakan kondisi tubuh yang berujung pada gangguan kesehatan.


ASEP NUGRAHA  

Sabtu, 01 November 2014

SOSIOLOGI OLAHRAGA : KEKERASAN DALAM OLAHRAGA

Pada dasarnya manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang maha esa. Manusia dilahirkan di dunia mempunyai keunggulan dibandingkan makhluk tuhan yang lainnya, keunggulannya adalah dengan diberikannya akal dan pikiran. Akal dan pikiran manusia merupakan bagian dari kesempurnaan manusia dengan makhluk ciptaan tuhan yang lainnya tetapi Kesempurnaan yang dimiliki manusia tidak lantas membuat manusia menjadi makhluk yang sempurna karena Hakikatnya manusia tidak bisa melakukan segala aktifitas di sepanjang hidupnya dengan dilakukan oleh sendiri, perlu bantuan manusia lain yang berarti manusia merupakan makhluk social. Manusia dikatakan makhluk social karena adanya suatu interaksi social dengan manusia lain proses interaksi social ini dapat terjadi karena adanya kebutuhan fisiologis, emosional, intelektual dan spiritual.
Setiap individu manusia memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Perbedaan sifat dan karakter manusia merupakan suatu hal yang memaksa terjadinya satu proses interaksi social, tetapi perbadaan antar individu akan menjadi satu masalah jika menyikapi sebuah perbedaan dengan satu sikap emosional tanpa ada pengertian satu sama lain yang berujung pada konflik social. Ketika konflik social terjadi  akan di ekspresikan ke dalam satu tindakan kekerasan baik kekerasan dalam bentuk fisik maupun lisan. Konflik social dapat terjadi di lingkungan yang dimana terdapat sekelompok manusia seperti lingkungan akademik, lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat.

Kekerasan dapat terjadi di dalam kegiatan olahraga karena dalam olahraga individu maupun team dituntut untuk berkompetisi untuk jadi pemenang. kemenangan menjadi satu hal yang mutlak diinginkan oleh setiap atlet dalam menjalani kompetisi karenanya target kemenangan bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan dalam olahraga. Kekerasan dalam olahraga tidak hanya terjadi pada pelaku aktif olahraga/atlet tetapi pada supporter olahraga peluang untuk terjadi tindak kekerasan contohnya di Indonesia ada satu kasus konflik supporter sepakbola antara the jack dan Viking yang sampai sekarang permasalahan perseteruan kedua supporter belum bisa terselasaikan. ketika proses kekerasan dalam olahraga tidak bisa dihentikan atau diminimalisir perlunya ada satu perbaikan dalam aspek pendidikan baik pendidikan formal (SD,SMP,SMA) dan pendidikan non formal ( club cabang olahraga ). pendidikan dijadikan satu landasan untuk membentuk sumber daya atlet yang sadar akan nilai nilai moralitas untuk membentuk karakter atlet yang sadar akan ketetapan aturan dan nilai-nilai sportifitas dalam olahraga. pada pendidikan formal dari tingkat dasar seorang guru khususnya peran guru olahraga menjadi pelopor dalam pemberian pemahaman terhadap peserta didik agar peserta didik dapat memahami dan mengimplementasikan nilai nilai moralitas. sedangkan pada pendidikan non formal perlunya peran pelatih untuk memberikan pemahaman kpada atletnya mengenai nilai nilai moralitas dan sportifitas dalam olahraga. dari kedua strategidi atas bertujuan untuk menciptakan atlet-atlet yang mempunyai kualitas karakter atau sikap yang baik untuk teciptanya olahraga yang sportif tidak ada kekerasan yang merusak esensi dari olahraga itu sendiri.

Selasa, 28 Oktober 2014

PIALA ASIA 2014 : Myanmar BERJAYA Indonesia TERPURUK

Pada perhelatan turnament single event piala asia U-19 di Myanmar, tim Myanmar mempunyai target masuk semifinal karena apabila ada epat tim yang masuk ke babak semifinal maka akan lolos secara otomatis masuk piala dunia U-20 di new zeland. pada piala asia tim Myanmar berhasil lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan tim uni emirate arab dengan skor 1-0 pada babak perempat final , dengan kemenangan yang diperoleh maka Myanmar lolos ke semifinal dan lolos otomatis ke piala dunia U-20, keberhasilan yang diperoleh oleh Myanmar membuat uporia bagi para pemain, pelatih, manajemen tim dan supporter. tentunya hal ini merupakan sejarah baru yang di cetak Myanmar untuk berlaga di piala dunia U-20.
Banyak yang berpendapat jika keberhasilan yang diperoleh oleh tim Myanmar disebabkan oleh keuntungan dari tim Myanmar yang menjadi tuan rumah di piala asia 2014 dengan banyaknya dukungan dari masyarakat Myanmar menyebabkan kepercayaan diri pemain saat bertanding meningkat dan mempengaruhi performa tm saat bertanding. disamping faktor tuan rumah kita patut lihat persiapan yang dilakukan oleh tim myanmar menjelang piala asia. pada perhelatan piala AFF U-19 2013 tim MYanmar sudah kalah di babak fase grup tidak masuk ke babak semifinal hal ini dikarenakan tim Myanmar masih dalam proses masa transisi dari pergantian pelatih yang sekarang dinahkodai oleh gerz freidrech, setelah mengalami kegagalan pada piala AFF tim Myanmar melakukan persiapan untuk membenahi tim menjelang piala asia yang akan digelar di negaranya sendiri. persiapan yang dilakukan oleh tim Myanmar sangat efektif meski waktu persiapan yang singkat, efektifnya proses persiapan menjelang piala asia menjadi bekal tim Myanmar dalam turnament piala asia dibuktikan dengan lolosnya tim Myanmar ke semifinal dan piala dunia U-20. keberhasilan Myanmar menjadi alasan kecemburuan tim pesaing Myanmar di asia tenggara terutama indonesia. penilaian tim indonesia menjadi tim unggulan di piala asia ternyata tidak sesuai yang diperkirakan karena tim indonesia sudah gagal terlebih dahulu di fase group. kegagalan team indonesia menjadi satu kekecewaan bagi bangsa indonesia sendiri karena ekspetasi masyarakat indonesia yang begitu tinggi terhadap tim nasional U-19di piala asia bercermin terhadap keberhasilam tim indonesia di ajang piala AFF U-19. kegagalan di piala asia merupakan cermin dari persiapan idonesia yang tidak begitu efektif dibuktikan dengan terlalu banyaknya tim indonesia beruji coba dengan tim lokal dengan mengusung judul Tour Nusantara I dan Tour Nusantara II. pada tout nisantara yang dilakukan oleh tim indonesia banyak tim yang akan menjadi lawan tim indonesia membentuk tim dengan dadakan hal ini tidak menguntungkan bagi timnas indonesia karena indonesia seharusnya mencarilawan dengan kapasitas lawan yang matang karena akan membantu terhadap kualitas team yang ditunjang oleh komposisi pemain, strategi permainan dan evaluasi pertandingan. hal ini paut menjadi perhatian bagi pengurus tim nasional indonesia untuk memajukan tim indonesia i berbagai ajang selanjutnya.

Minggu, 03 Agustus 2014

MENJADIKAN OLAHRAGA TRADISIONAL LARI BALOK DAN GOBAK SODOR SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK ANAK SD.



A.                 JUDUL PROGRAM
MENJADIKAN OLAHRAGA TRADISIONAL LARI BALOK DAN GOBAK SODOR SEBAGAI  SARANA UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK ANAK SD.

B.                 LATAR BELAKANG
Era globalisasi adalah bentuk perubahan peradaban dari yang kuno menuju modern. Era globalisasi telah melakukan berbagai perubahan dalam bidang teknologi , pendidikan, dan moral. Pengaruh era globalisai dalam bidang teknologi adalah munculnya produk teknologi canggih yang serba praktis seperti laptop , playstation , internet dan lain-lain. Berkembangnya teknologi di era global ini membawa pengaruh perubahan terhadap kualitas motorik anak-anak. Globalisasi sudah merubah moral anak – anak , karena era globalisasi cenderung berkiblat terhadap bangsa barat yang menganut ideologi liberal yang mempunyai arti kebebasan, serta anak-anak masa kini cenderung lebih menyukai budaya asing baik dalam cara berpakaian, budaya, cara bicara, bermain dan gaya hidup. Sebenarnya Indonesia mempunyai beragam  budaya  yang sangat baik dan memiliki nilai-nilai kesopanan, moral serta nilai yang bermanfaat bagi kesehatan jasmani yang penting dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu dalam bidang olahraga tradisional.  Olahraga tradisional merupakan hasil cipta orang-orang terdahulu yang dilakukan secara turun temurun sampai menjadi budaya di daerah penciptanya. Pada era globalisasi ini sedikit demi sedikit anak-anak mulai meninggalkan olahraga  tradisional, padahal olahraga tradisional lebih banyak manfaatnya terhadap kesehatan dan perkembangan motorik anak dibandingkan dengan permainan modern seperti playstation, game online maupun permainan modern lainnya yang kurang melatih kemampuan motorik anak.
Olahraga tradisional yang mulai terlupakan sehingga perlu kita kembangkan lagi agar tidak hilang dimakan zaman. Olahraga tradisional dapat di kembangkan dengan permainan dan konsep perlombaan yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah dasar. Oleh karena itu, kita akan mencoba untuk mengangkat kembali olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor yang dari waktu ke waktu hampir terlupakan .

C.                Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah, secara umum karya tulis ini bertujuan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2014 yang diselenggarakan oleh Dirjen Perguruan Tinggi (DIKTI) juga untuk mengembangkan gagasan kami sebagai mahasiswa. Berdasarkan fenomena realita yang terjadi pada saat ini untuk mencari titik permasalahan dan medapatkan solusi permasalahan dari hasil penelitian terhadap Perkembangan Olahraga Tradisional di Kalangan Anak-Anak SD. Adapun tujuan khusus dari gagasan tertulis ini :
1.      Memperkenalkan olahraga tradisional (lari balok dan gobak sodor) kepada anak-anak SD.
2.      Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik dikalangan anak SD pada era globalisasi.
3.      Membuat dan menerapkan konsep pengembangan kemampuan motorik di kalangan anak SD.


D.                Manfaat
1.    Meningkatkan kemampuan dan kualitas motorik anak SD.
2.    Melestarikan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor sebagai salah satu budaya bangsa.
3.    Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkreativitas.
4.    Hasil dari gagasan tertulis kami dapat menjadi  bahan  petimbangan kebijakan untuk pihak-pihak terkait khususnya kepada lembaga dibidang pendidikan dan olahraga.

E.                 GAGASAN
Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu melahirkan kemajuan teknologi yang semakin canggih dan praktis seperti smartphone, internet,  video games dsb. Hal tersebut memberi kesempatan kepada masyarakat luas mulai dari anak-anak hingga lanjut usia untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih mudah dan praktis.  Salah satu produk teknologi masa kini yang digemari oleh masyarakat salah satunya adalah video games, notabenenya sering dimainkan oleh anak-anak. Jika melihat realita yang ada anak-anak menjadi pelaku mayoritas penikmat video games baik video games online, x-box ataupun playstation. Video games tersebut oleh kebanyakan anak-anak dari usia lima sampai tiga belas tahun dijadikan sebagai sarana mengisi waktu luang bermain, rata-rata anak-anak bermain video games menghabiskan waktu satu sampai tiga jam lebih untuk bermain video games. hal ini menjadi perhatian penting bagi perkembangan motorik anak-anak dikarenakan Produk teknologi tersebut mempunyai dampak negatif yang cukup signifikan terhadap anak-anak dibanding sebelum mengenal produk tersebut. Dampak negatif yang muncul dari seringnya anak-anak memainkan video games adalah berpengaruh dalam penentuan pembentukan karakter dan perkembangan motorik anak. Hal ini dikarenakan isi dari video games  bisa membentuk karakter anak dan dapat membawa pola pikir anak kedalam permainan serta menerapkannya dalam keseharian sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Selain itu video games dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak dikarenakan dalam memainkan video games posisi anak statis dan jika dillihat secara anatomis hanya jari-jari tangan anak yang bergerak dinamis hal ini membuktikan bahwa tidak adanya keseimbangan gerak secara keseluruhan. Terkait hal tersebut, ada salah satu faktor penting mengapa perilaku hingga perkembangan motorik  anak dapat dipengaruhi oleh keberadaan video games adalah karena Dimasa anak-anak terdapat suatu periode yaitu periode kritis. Periode kritis adalah periode dimana anak-anak memiliki kepekaan tertentu terhadap rangsangan lingkungan dan dalam Periode ini lingkungan menjadi faktor central dalam  pembentukan karakter anak dan perkembangan motorik anak.
Bila kita melihat pada sejarah bangsa kita, sebenarnya indonesia memiliki banyak produk permainan lokal yang tidak kalah menarik dari video games. Salah satunya adalah olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor, jenis olahraga tradisional ini memiliki karakter yang menyenangkan serta mendidik karena di kedua olahraga ini para pelaku permainan menggunakan seluruh tubuhnya untuk bergerak dan disetiap geraknya itu membutuhkan kelincahan, kekuatan dan ketepatan berpikir dalam membuat strategi. untuk mencapai hal tersebut maka otak dan sumsum tulang belakang menjadi organ yang akan terlatih dikarenakan target dalam penggunaan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor adalah untuk mensingkronisasikan stimulus yang diberikan otak kepada anggota gerak yang akan digerakan pada saat memainkan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor. Disadari atau tidak pada saat anak-anak melakukan hal tersebut, itu merupakan sebuah stimulus atau rangsangan gerak yang dapat melatih kemampuan dan meningkatkan perkembangan motoriknya. Selain itu, dari olahraga tradisional ini juga bisa membentuk karakter dan menanamkan jiwa sportif dan lapang dada pada anak-anak karena isi dari olahraga/permainan tradisional tersebut yang menyenangkan dan mendidik. Dengan adanya hal tersebut kita bisa memberi solusi untuk mengatasi atau setidaknya untuk mengurangi  dampak negatif dari video games bagi anak-anak dikarenakan isi dan cara memainkan video games yang kurang baik dalam membentuk karakter dan perkembang motorik di usia rata-rata anak SD. Di lain sisi, melalui cara meningkatkan perkembangan motorik anak-anak SD dengan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor ini, kita juga membantu mempopulerkan kembali olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor yang telah termakan zaman dan tergantikan oleh video games yang kurang baik bagi anak-anak. Terlupakannya olahraga tradisional ini bisa dikarenakan faktor lingkungan, orang tua yang tidak memperkenlakan olahraga tradisional tersebut, sangat sedikit dan jarangnya orang yang memainkannya, sudah tentu karena perubahan era globalisasi dan masih banyak lagi hal-hal yang menyebebabkan olahraga tradisional ini terlupakan. Bahkan kebanyakan anak-anak sd zaman sekarang yang tidak mengetahui tentang keberadaan olahraga tradisional khususnya lari balok dan gobak sodor.
Memang tidaklah mudah untuk merealisasikan gagasan tertulis ini dikarenakan perlu langkah-langkah strategis, sistematis dan berkesinambungan   dalam penerapan gagasan tertulis ini , diantaranya :
1.           Penyuluhan tentang dampak negatif dari video games pada anak-anak SD.
2.           Pengenalan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor kepada anak-anak SD.
3.           Penerapan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor dalam konsep perlombaan antar kelas, antar SD dalam tingkatan perlombaan kabupaten, kota, provinsi maupun tingkat nasional.
4.           Mengidentifikasi tingkatan motorik anak sebelum dan sesudah bermain olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor
5.           Penerapan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor di dalam kurikulum pendidikan jasmani.
6.           Penerapan olahraga tradisional sebagai ekstrakulikuler di SD.

Pada langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, dalam pengimplementasiannya di lapangan di perlukan pihak-pihak yang ikut berperan aktif dalam pelaksanaan langkah-langkah strategis, sistematis dan berkesinambungan tersebut, seperti :
a.    Mahasiswa olahraga
Mahasiswa sebagai pelopor perubahan dituntut untuk peka terhadap permasalahan yang ada salah satunya dalam permasalahan menurunnya tingkat motorik anak oleh video games. Untuk itu mahasiswa olahraga harus berperan aktif dalam pemberian penyuluhan dari dampak negatif video games kepada anak-anak SD dan memberi solusi agar anak-anak bisa sedikit meengurangi aktifitas bermain video games dengan beralih untuk bermain olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan motorik anak.
b.      Guru penjas
Peran guru penjas dalam  mengimplementasikan langkah-langkah dalam peningkatan motoric anak adalah dengan cara memberikan materi olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor ataupun jenis-jenis olahraga tradisional lainnya di akhir pemberian materi olahraga  sesuai dengan kurikulum yang bertujuan untuk memperkenalkan olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor agar anak-anak SD tertarik untuk bermain olahraga tradisional tersebut yang dapat meningkatkan kemampuan motoric anak



c.       Orangtua
Orang tua sebagai sarana pendidikan pertama bagi anak sangat penting untuk menentukan bagaimana kualitas motoric anak. Pengenalan terhadap apa yang dilihat dan dilakukan oleh anak, salah satunya yaitu olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor. Hal ini menanamkan pada nilai budaya dan nilai motoric. Peran yang dimainkan orang tua ialah mengenalkan, mengawasi dan menjaga keberlangsungan anak dalam memaikan suatu peran yang bermanfaat baginya.
d.      Pemerintah
Pemerintah memegang peran dalam pengembangan yang lebih untuk olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor. Salah satunya adalah dikembangkan menjadi kurikulum nasional. Bisa pula dengan mengadakan perlombaan mulai dari tingkat sekolah ataupun umum bahkan sampai setingkat nasional yang bisa menjadi sarana untuk mengembankan olahraga tersebut. Perang penting yang tak lupa pula harus dijalankan adalah memperhatikan agar  perkembangannya terus meningkat di masyarakat.
e.       Masyarakat
Disinilah asal mula semua olahraga tradisional berawal. Dari kebiasaan sampai akhirnya membudaya di masyarakat. Peran masyarakat sangat penting karena kebanyakan olahraga tradisional lari balok, gobak sodor dan yang lainnya dimainkan. Lingkungan masyarakat menjadi lahan yang strategis untuk memasyarakatkan kembali olahraga tradisional sebab semua kalangan masyarakat berada didalamnya serta bisa menjadi sarana pengembangan yang paling efektif.

F.                 Kesimpulan
Olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor merupakan sarana dalam peningkatan motoric anak-anak dikarenakan dalam praktiknya dalam olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor memerlukan kelincahan,kekuatan dan ketepatan dalam membuat strategi . hal ini akan membantu dalam pembendaharaan gerak yang dipengaruhi oleh struktur fungsional system saraf.
Dalam pengimplementasian olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor sebagai sarana dalam peningkatan motoric anak terdapat langkah-langkah strategis, sistematis dan berkesinambungan yang telah dijelaskan di bagian gagasan. Dalam pelaksanaan langkah-langkah strategis, sistematis dan berkesinambungan diperlukan dukungan dari pihak-pihak terkait seperti Mahasiswa, guru, orangtua, pemerintah dan masyarakat adalah contoh kalangan yang bisa membudayakan kembali olahraga tradisional lari balok, gobak sodor dan olahraga tradisional agar tetap mempunyai eksistensi.
 Semua pihak-pihak yang terlibat mempunyai andil yang sama pentingnya dalam mengenalkan, mengembangkan dan menjaga olahraga tradisional lari balok dan gobak sodor. Olahraga  tersebut penting karena dapat meningkatkan kemampuan motoric yang berkualitas. Kemampuan motoric yang berkualitas akan membuat kualitas hidup yang baik pula.