Semua
mahasiswa mempunyai kewajiban untuk menjalankan aktifitas akademik dengan
lancar, ada sebagian mahasiswa juga yang mempunyai kewajiban menjalankan
aktifitas akademik ditambah dengan menjalani aktifitas organisasi yang
diikutinya. Ada satu fenomena yang sangat menarik untuk dipecahkan
permasalahannya. yaitu, banyak mahasiswa yang mengeluh akan kesehatannya ketika
mereka dituntut oleh beberapa tugas yang menyita waktu mereka untuk fokus
terhadap penyelesaian tugas tugasnya sampai harus merampas waktu istirahatnya
dengan mengerjakan tugas tersebut (begadang). pada akhirnya mereka mengeluh
terhadap kondisi kesehatannya. Ada dua tingkatan ketika seseorang dikatakan
sehat. pertama, seseorang secara fisik terlihat sehat akan tetapi ketika
melakukan aktifitas berat kondisi kesehatannya mudah terganggu (sehat statis ). kedua, ada juga seseorang secara fisik terlihat sehat serta mampu melaksanakan
tugas berat tanpa ada gangguan terhadap kesehatannya (sehat dinamis ). Untuk
menanggapi permasalahan di atas maka ada
Kalimat kuncinya untuk memudahkan memahami solusi yang akan saya jelaskan
yaitu, aktifitas yang berat harus
didukung dengan tingkat kebugaran jasmani yang baik. Apa pengertian dari
tingkat kebugaran jasmani yang baik ? tingkat derajat sehat dinamis seseorang yang
menjadi kemampuan jasmani untuk dapat melaksanakan tugas yang harus
dilaksanakannya. Jadi, ketika kondisi
tubuh kita dituntut untuk melaksanakan tugas yang berat, perlunya kondisi tubuh
kita yang mempunyai level pada sehat dinamis. Bagaimana caranya kondisi tubuh
kita mencapai level sehat dinamis? Untuk mencapai kondisi tubuh ke level sehat
diamis yaitu dengan aktifitas olahraga, dalam artian aktifitas olahraga dengan
tingkat intensitasnya harus menyesuaikan dengan kondisi tubuh kita sebelum
melakukan olahraga dan tidak terlalu berat. Caranya bagaimana untuk mengetahui intensitas olahraga yang
menyesuaika dengan kondisi tubuh kita ? cara mudahnya dengan mengetahui denyut
nadi kita sebelum melakukan aktfitas olahraga, dengan jumlah denyut nadi 60-80
denyut/menit maka diperbolehkan untuk melakukan olahraga tetapi ketika jumlah
denyut nadi >80 denyut/menit
maka dianjurkan untuk beristirahat karena kondisi jantung ( sistem
kardiovaskuler ) sedang abnormal, dikhawatirkan jika memaksakan untuk
berolahraga akan mengakibatkan ganguan kesehatan seperti demam, pegal, menurunya
antibodi dsb (terganggunya kondisi homeostatis) . jenis olahraga apa saja yang
dapat kita lakukan ? jogging dengan jarak 2,4 km (2,4 km = 6 keliling joging di
stadion upi pada lintasan dekat lapang sepakbola ), senam aerobik dan jalan
kaki mengelilingi upi sebanyak dua kali. Terus bagaimana nih solusi agar
aktifitas yang berat dapat menunjang produktifitas kerja mahasiswa ? pertama,
jangan lupa solat wajib dan sunah karena ketika kita solat baik terhadap
perkembangan fisiologis tubuh kita. Kedua, ketika bangun tidur coba cek denyut
nadi kita, ketika jumlah denyut nadi kita 60-80 denyut/menit mengindikasikan
bahwa tkondisi tubuh kita sedang istirahat berarti tubuh kita dalam kondisi
sehat dan siap untuk beraktifitas tetapi ketika jumlah denyut nadi <80 denyut/menit maka mengindikasikan
bahwa kondisi tubuh kita sedang tidak sehat dianjurkan untuk tidak beraktifitas
dengan berat. Ketiga, atur pola makan dianjurkan makanlah sebelum terasa lapar
dan berhenti makan sebelum terasa kenyang, pada pola makan setiap kali kita
makan dianjuran ¾ luas piring diisi oleh makanan mengandung karbohidrat ( nasi,
kentang...dsb) dan ¼ luas piring diisi oleh makanan mengandung protein (
ikan,telur...). keempat, sempatkanlah olahraga minimal seminggu sekali. Kelima,
atur waktu istirahat, ketika sudah merasa ngantuk maka tidurlah jangan
dipaksakan untuk begadang, karena akan membahayakan kondisi tubuh yang berujung
pada gangguan kesehatan.
ASEP
NUGRAHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar