Sabtu, 29 Agustus 2015

ANALISIS MEKANIKA GERAK CE KONG FAN

ANALISIS BIOMEKANIKA GERAK CE KONG FAN PADA CABANG OLAHRAGA WUSHU




Disusun Oleh :
ASEP NUGRAHA
ADITYA ANGGARA RIZKI B
MONICA PRANSISCA
QIEFRYDZANATH
ALVI MEYVILIANO
PRAMTHA NAINGGOLAN
FITRIANI DEWI
SILVANI DEWI Z


PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015







1.      GERAK CE KONG FAN
ce kong fan adalah salah satu gerak keindahan memutar badan tanpa bantuan tangan di dalam olahraga wushu. pergerakan dilakukan dengan awalan ada ancang ancang berlari bersifat dinamis tidak statis.
pergerakan putaran bagian tungkai dengan jarak 180 derajat menandakan bahwa ce kung fan termasuk ke dalam klasifikasi angular motion.
2.      TUJUAN
Mengidentifikasi, menganalisis dan mempublikasikan gerakan CE KONG FAN pada cabang olahraga wushu.

3.     

SAMPLE





NAMA                                            :           MONICA PRANSISCA S
NAMA PANGGILAN                    :           MONIC /CICI
TEMPAT, TANGGAL LAHIR      :           SUKABUMI, 31 JANUARI
CABANG OLAHRAGA                :           WUSHU
DATA PRESTASI                           :
KEJUARAAN
TEMPAT
PEROLEHAN MEDALI
TAHUN
Kejurkab
Kab. Bekasi
1 Perak
2008
Kejurnas
Yogyakarta
1 perak
2009
Simulasi PORDA X
Kota Bandung
1 perak
2009
Pra PORDA X
Kota Bandung
1 emas
2009
PORDA X
Kota Bandung
1 perak
2010
Kejurda Junior
Kota Bandung
3 emas
2010
Kejurnas Junior
Jawa Barat
2 perunggu
2011
Pra PON XVII
Makasar
1 perunggu
2011
Kejurnas junior
Riau
2 perak, 1 perunggu
2012
Pra PORDA XI
Kota Bandung
3 emas
2013
Kejurda Senior
Kab. Bekasi
3 emas
2013
Kejurnas Senior
Riau
2 emas, 1 perak
2013
Kejurnas senior
Medan
2 perunggu
2014
PORDA XI
Kab. Bekasi
3 emas
2014


4.      LOKASI PENGAMBILAN DATA
Tempat            : Gor Padjajaran
Waktu             : 18 Agustus 2015


5.      ALAT YANG DIGUNAKAN
Satu buah kamera SLR canon  
Dua buah kamera HP Samsung 16 MP dengan hasil 5312 x 2988 pixels
Software kinovea 8.23

6.      ISI DAN PEMBAHASAN
Ce kong fan adalah salah satu gerakan memutar badan di udara tanpa bantuan tangan. Dalam ilmu biomekanik Ce kumg fan dapat dikategorikan ke dalam gerak linear-angular motion.
Ce kong fan termasuk gerakan yang sangat kompleks karena dalam tahapan pelaksanaannya di awali dengan ancang-ancang berlari sebelum melakukan gerakan memutar di udara. Untuk menganalisis gerakan ini kami membatasi focus analisis yang terdiri atas :
a.       Gerakan melayang
·         Take off saat akan melayang
Pada proses sebelum melakukan gerak memutar di udara adanya tahapan awalan berlari sebanyak empat langkah. Berlari sebanyak empat langkah dapat juga diartikan sebagai persiapan untuk melakukan gerakan melayang. Pada saat akan melakukan gerakan melayang adanya tolakan yang diberikan kaki kanan terhadap tanah. Tolakan tersebut memungkinkan terjadinya aksi reaksi yang diberikan antara kaki dengan tanah untuk memudahkan terjadinya proses melayang
Gambar 1.1 tolakan pada saat akan melayang
Gambar 2 gerakan melayang
·         Landing dan tolakan saat akan memutar badan di udara
Landing setelah gerakan melayang kaki yang pertama mendarat ke tanah adalah kaki kanan kembali hal ini disebabkan perlunya ada tolakan kembali yang dilakukan oleh kaki kanan untuk memudahkan saat akan melakukan gerak memutar badan di udara. Pada saat akan melakukan gerak ce kong fan terjadi dua tolakan kaki yang berpengaruh terhadap terjadinya proses memutar badan di udara. Kaki pertama yang  mendarat adalah kaki kanan sebagai awalan tolakan kaki yang pertama memutar di udara. Kaki kedua adalah kaki kiri. Kedua kaki melakukan tolakan sampai menghasilkan gerak memutar di pengaruhi oleh gaya tolakan aksi reaksi antara kaki dengan tanah.
 Gambar 3 gerak landing dan tolakan kaki kanan

                            Gambar 4 landing dan tolakan kaki kiri

b.     Titik maksimal gerak parabola kaki
               Gambar 5 titik maksimal gerak parabola kaki      
Titik maksimal gerak parabola kaki pada saat kedua kaki membentuk sudut 117° dan jarak kedua kaki 1.72 meter. Jika kita lihat pada saat posisi tubuh di titik maksismal garak parabola kaki tidak tegak lurus tetapi posisi tubuh melenting. Selain itu perputaran yang dihasilkan bernilai 180°. Perputaran yang bernilai 180° dapat diartikan juga sebagai perpindahan dan waktu yang ditempuh saat melakukan putaran 0.18 s. ketika perpindahan dan waktu diketahui maka kita dapat menentukan kecepatan sudut yang dihasilkan.
ω = PERPINDAHAN : WAKTU
      =  180 : 0.18  = 3.14 rad : 0.18 s  = 17.45 rad/s
Jadi kecepatan sudut yang dihasilkan pada saat melakukan gerakan ce kong fan senilai 17.45 rad/s

                  Gambar 6 posisi tubuh pada saat di titik maksimal


Kamis, 30 April 2015

OLAHRAGA DAN RESPON TUBUH

OLAHRAGA DAN RESPON TUBUH


Olahraga sangatlah berbeda dengan aktivitas fisik, meskipun mempunyai kesamaan dapat menjaga dan meningkatkan taraf kesehatan. Tetapi tetap saja kita tidak boleh menyamakan antara olahraga dan aktiviyas fisik. Olahraga adalah serangkaian gerak sistematis yang memiliki aturan tertentu dalam menentukan intensitas, durasi dan modality. Sedangkan aktivitas fisik adalah serangkaian gerak yang hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari. Dari definisi tersebut sudah jelas tergambarkan perbedaan dari olahraga dan aktifitas fisik.
Dalam melakukan olahraga akan terjadinya repon tubuh terhadap aktifitas olahraga yang dilakukan. Respon tubuh ini akan menyebabkan terganggunya kondisi homeostatis (kondisi dinamis seluruh Sistema kerja tubuh) karena pada saat olahraga akan meningkatkan serangkaian kerja organ tubuh seperti  sistem cardiovaskuler, sistem otot dan sistem pulmonary. Respon tubuh dari setiap Sistema akan berbeda tingkatan kerjanya yang akan ditentukan oleh exercise modality, exercise intensity, exercise duration. Ketiga hal tersebut menjadi kunci untuk menentukan seberapa besar respon yang diberikan Sistema tubuh terhadap aktifitas olahraga yang dilakukan.
Setiap olahraga yang dilakukan pasti berbeda dalam tujuannya ada yang mempunyai tujuan untuk kesehatan dan ada juga yang bertujuan untuk meningkatkan performa kondisi fisik khusunya untuk atlet. Dari tujuan tersebut dapat ditentukan seberapa besar tingkatan modality, intensity dan duration. Ketika olahraga bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan maka modality, intensity dan duration cenderung tingkatannya lebih rendah sedangkan olahrga untuk tujuan seorang atlet maka modality, intensity dan duration akan cenderung tinggi. tingkat rendah dan tingginya modality, intensity dan duration akan dikelompokan ke dalam enam kategori olahraga. dengan adanya kategori olahraga akan memudahkan untuk meidentifikasi jenis dan tujuan saat kita berolahraga

    

Selasa, 20 Januari 2015

Urgensi Penerapan Sport Science Dalam Sepkbola di indonesia

Urgensi penerapan Sport Science dalam Sepakbola
Pada era modern saat ini untuk melakukan segala sesuatu serba praktis dan canggih dengan bantuan pengembangan beberapa tekonologi di segala bidang keilmuan yang dapat mempermudah untuk melakukan segala aktifitas dibidang keilmuan itu sendiri. Olahraga merupakan salah satu bidang yang sudah dicampuri oleh teknologi yang berfungsi untuk menunjang perkembangan performance atlet dan team yang sering disebut juga dengan Sport Science. Khususnya pada olahraga sepakbola, penggunaan Sport Science sudah diterapkan oleh club-club professional yang didominasi oleh club dari eropa. Maka jangan kaget jika sepakbola eropa menjadi kiblat sepakbola dunia.
Teknologi merupakan bagian dari Sport Science. Teknologi yang digunakan dalam olahraga sepakbola khusunya mempunyai variasi fungsi ada yang berfungsi dalam proses promotif setelah cedera, meningkatkan performance individu dan mengevaluasi teknis kinerja team dilapangan. Penerapan Sport Science menggunakan teknologi terbukti dapat meningkatkan performance atlet ataupun tim, salah satu bukttinya dari juara piala duni 2014 yaitu tim nasional jerman yang menerapkan Sport Science dengan metode match insight yang dibantu oleh 50 mahasiswa jerman untuk menganalisis performa pemain lawan maupun tim lawan selain itu  pelacakan pergerakan pemain menggunakan GPS dan video. Dengan itu, dapat meminimalisir terjadinya cedera pemain.
Lalu, sudahkan klub sepakbola di Indonesia menerapakan Sport Science ? penerapan Sport Science di Indonesia masih dalam tahap akan memulai. hanya baru sebagian tim yang menggunakan Sport Science. persib dan pelita bandung raya klub yang menggunakan Sport Science untuk menunjang performa kualitas pemai dan tim dalam pergelaran ISL musim lalu. Penggunaan Sport Science oleh persib dan pelita bandung raya yang berkerjasama dengan FPOK Universitas Pendidikan Indonesia. Rangkaian penerapan Sport Science pada Persib dan pelita bandung raya meliputi beberapa test reaksi, pergerakan pemain menggunakan GPS dan latihan kekuatan menggunakan teknologi yang disediakan di FPOK UPI.  Terbukti setelah tim tersebut menerapakan Sport Science hasilnya performance kedua tim tersebut tidak mengeewakan, Persib yang menjadi juara ISL 2014 dan pelita bandung raya menjadi semifinalis ISL 2014. Progress baik dari kedua tim tersebut di pengaruhi oleh penggunaan Sport Science.

 Lantas bagaimana solusinya agar penerapan Sport Science  menyeluruh ke setiap klub ? perlunya satu kerjasama antara klub dengan beberapa Universitas di indonesia yang menyediakan teknologi Sport Science. Selain itu, setiap klub dapat melibatkan para mahasiswa olahraga untuk membantu dalam peningkatan dan evaluasi individu pemain ataupun tim. dengan cara, bantuan tenaga analisis untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan tim lawan atau pemain lawan . untuk itu penguunaan Sport Science diharapkan dapat dilakukan oleh setiap klub agar klub dari indonesia dapat berbicara di pentas Asia maupun Dunia. Sepakbola Indonesia JAYA !!